Pantun mulia
Dinamakan pantun mulia apabila sampiran pada baris 1-2 fungsinya selain mempersiapkan lafal untuk isi sekaligus sebagai isyarat dari isi pada baris ke 3-4.
Contoh :
1. Air di dalam tambah dalam (sampiran)
Hujan di hulu belum juga teduh (sampiran)
Hati ini dendam bertambah dendam (isi – artinya hatinya bertambah marah)
Dendam dahulu belum juga sembuh (isi – kemarahannya dari dulu masih ada)
Pantun tak mulia
Dinamakan pantun tak mulia apabila sampiran pada baris 1-2 fungsinya hanya mempersiapkan lafal untuk isi, kata-kata dalam sampiran tidak berhubungan dengan isi pada baris 3-4.
Contoh :
Berburu di padang datar (sampiran)
Mendapat unta belang kaki (sampiran)
Berguru kepalang ajar (isi – artinya ilmu yang dituntut tidak sempurna)
Bagai bunga kembang tak jadi (isi – artinya tidak akan memiliki faedah)
PANTUN

Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.